Kenapa orang menyebut marketing sebagai ‘ujung tombak’ dari segala aktifitas bisnis. Marketing atau bahasa kita menyebutnya pemasaran sering menjadi beban terberat seseorang yang menjalankan bisnisnya sendiri. Berbagai macam alasan dijadikan kambing hitam atas kelemahan yang mereka miliki.. narsis! Ada yang ngomong, “Aku gak bisa ngomong, bagaimana supaya bisa menjadi pemasar yang sukses..?” lainnya (yang lebih berani jujur) berkata,”Aku gak tau harus ngomong apa ketika menghadapi pembeli..” dan beragam ‘acara’ lain yang semakin menunjukkan kelemahan atas ke’malas’an.
Marketing atau pemasaran adalah hal yang ‘wajib’ bagi para pengusaha. Bagaimana tidak.. lha wong order itu bisa masuk ke kita, awalnya juga melalui pemasaran. Sukses tidaknya bisnis kita itu efektif diukur dari sejauh mana kerja-kerja marketing kita. Sudahlah.. mau ngomong apa aja, keuangan yang buruk lah, sdm yang tidak kompeten lah, ekonomi masyarakat yang lesu, adalah alasan2 yang menunjukkan bahwa bisnis tersebut memiliki hasil kerja marketing yang buruk..
Perbaiki marketing anda, maka insya Alloh sisanya akan jauh lebih baik. Marketing itu sejalan dengan penjualan ! kalo penjualan kita bagus, menjadi sangat wajar apabila segala sesuatunya terbentuk dengan sendirinya, keuangan, sdm, produksi, distribusi, dsb. Semua bidang akan menyesuaikan terhadap setiap perubahan yang ada. Percuma saja kita perbaiki manajemen keuangan, dibolak-balik sistem pelaporan & anggarannya, ditambah modal meski harus pinjam (apalagi dari bank.. wuihh), gonta-ganti karyawan, up-grade peralatan kerja, kontrak-kontrak baru jalur distribusi, dan lain sebagainya, jika ternyata masalah utama ada di-marketing alias penjualan yang buruk.. yok opo, bener gak?
Marketing harus kita pahami sebagai sesuatu yang hidup! (opo maneh.. :P ) Iya bener.. Hidup dan terus bergerak. Marketing = KoMuniKasi, marketing sejajar dengan efektifitas kerja komunikasi yang kita lakukan. Semakin banyak kita berkomunikasi semakin besar probabilitas (peluang) penjualan kita dan semakin besar pendapatan kita, selanjutnya anda terjemahkan sendiri. Komunikasi harus kita pahami betul filosofinya sehingga kita dapat menerjemakannya menjadi langkah-langkah konkret dalam bisnis kita.
KoMuniKasi, berarti Ko = teko (datang) kemudian Muni = ngomong (bicara) kemudian Kasi = kasih (dibeli). Jadi pengertian semuanya kalo kita padukan adalah “Kita datang, Kita bicara, Kita dibeli” inilah esensi dari marketing. Sangat menarik bukan ?! hehehe…
Sekarang mari kita pahami satu persatu agar semakin jelas apa yang dimaksud dengan marketing itu. Dimulai dari Ko = teko (datang). Kita datang kepada pelanggan dimana meraka berada. Kita harus tau betul tempat dan orang-orang yang akan kita datangi tersebut. Kita harus punya ‘data’ konkret yang menunjukkan ada ‘pasar’ disana.. Jangan kemudian kita datang kepada tempat & orang2 yang tidak menginginkan produk barang atau jasa kita. Bosone pak Hermawan kertajaya, On Segmentation..! Untuk mendapatkan data yang validitasnya tinggi memang butuh lembaga survei dan biasanya harganya tidak murah (sing jelas pengusaha modal dengkul gak mampu bayar.. :P ). Kita lakukan survey sendiri aja kecil2an toh yang kita jual juga kecil2an, jangan malu untuk bertanya ddidaerah yang akan kita ‘datangi’ tersebut. Tanya tentang apa? apasaja yang penting halal untuk ditanyakan hehhe.. semakin banyak yang kita tahu semakin baik ‘data’ kita.
Selanjutnya adalah Muni = Ngomong (bicara). Kita bicara kepada ‘siapa dan tempat’ yang sesuai dengan pasar yang kita bidik tadi berdasarkan data yang sebelumnya kita peroleh. Aturannya bgini, semakin sedikit data yang kita ketahui maka semakin banyak kita bicara, mengenai kebutuhan mereka. Dan semakin banyak data yang kita kumpulkan maka semakin sedikit kita bicara, malah kalo perlu tanpa bicara kita sodori mereka produk kita sebagai jawaban atas kebutuhan mereka selama ini. isn’t it? ;)
Dan akhirnya adalah Kasi = Kasih (dibeli). Untuk yang terakhir inilah keyakinan kita diuji. Karena saat ini jugalah yang menentukan sikap kita sebagai muslim yang taat. Keyakinan bahwa berserah dalam menerima hasil atas usaha yang sekuat tenaga kita upayakan. Tawakkal kepada Alloh, Sang Raja Manusia yang mengatur segala transaksi. Kalo dari rangkaian usaha komunikasi kita tepat, insya Alloh segala sesuatunya akan seperti yang kita harapkan. Kalaupun tidak ya sudah.. menjadi berkah silaturahim kita dengan pelanggan baru. Karena keputusan membeli itu 100% ada dihati para pelanggan, dan Alloh ada dibalik semua transaksi ini.. insya Alloh kita menuju kemenangan.