Jantung merupakan organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah.dengan berat jantung kira-kira 300 gram. Supaya jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu “pengatur irama” yang terdiri dari sekelompok yang secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak.
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme – mengencangnya nadi koroner – atau akibar pergumpalan darah – thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung. Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Nyeri dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sejumlah gejala yang terkait dengan gangguan jantung perlu dikenali sejak dini agar penderita bisa segera mendapat pengobatan secara cepat dan efektif. Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah. ”Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, dan terbakar di bagian dada dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung.
Berikut adalah gejala terkena penyakit jantung, tidak selalu, tetapi kebanyakan. Gejala tersebut adalah sebagai berikut.
- Nyeri, Selama kita melakukan aktifitas, akan merasakan nyeri dibeberapa bagian tubuh. Otot yang tidak tersuplai darah dengan sesuai kebutuhan, oksigen dan proses metabolisme yang berlebih justru membuat kram. Dada terasa nyeri, sesak, karena otot jantung tidak mendapat cukup asupan darah. Nyeri yang dirasakan akan terjadi hampir disetiap harinya.
- Sesak Nafas, Masuknya cairan ke dalam rongga paru-paru sehingga mengganggu aliran udara dalam paru-paru. Penderita akan mengalami sesak nafas. Penderita merasa sesak nafas pada saat melakukan kegiatannya, sedang jika penderita sesak nafas saat istirahat (diam) berarti kategori sakit jantung tingkat lanjut. Sesak nafas sering dialami pada posisi berbaring. Karena cairan yang terkumpul di paru-paru mengalir ke jantung.
- Kelelahan atau Kepenatan, Otot jantung yang melemah menyebabkan proses pemompaan darah kurang sempurna. Penderita sering merasa lemah dan lelah meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. Untuk menghindari melemahnya fungsi jantung, kita harus rutin berolahraga dan melakukan banyak gerakan yang akan memicu kerja jantung lebih aktif.
- Jantung Berdebar-debar (Palpitasi), Jantung berdebar-debar tanda sakit jantung adalah jenis debar yang bersamaan dengan gejala lain yaitu saat seseorang kelelahan, sesak nafas dan nyeri di tubuhnya.
- Pusing dan Pingsan, Pemompaan darah yang tidak normal sehingga pemasukan darah bersih menjadi terganggu, seseorang bisa merasakan pusing akibat kurang darah. Detak jantung melemah yang mengakibatkan penderita pingsan. Rasa nyeri yang terus menerus, sakit di antara tulang punggung, dan gangguan pada otak karena abnormalnya suplai darah menjadikan pusing kemudian pingsan.
(Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar